Saturday, February 12, 2011

Maka akhirnya Firaun... 

وَجَاوَزْنَابِبَنِيإِسْرَائِيلَالْبَحْرَفَأَتْبَعَهُمْفِرْعَوْنُوَجُنُودُهُبَغْيًاوَعَدْوًاحَتَّىإِذَا أَدْرَكَهُالْغَرَقُقَالَآمَنتُأَنَّهُ لاإِلِهَإِلاَّالَّذِيآمَنَتْبِهِ بَنُوإِسْرَائِيلَوَأَنَاْمِنَالْمُسْلِمِينَ
Artinya:
Dan Kami memungkinkan Bani Israil melintasi laut, lalu mereka diikuti oleh Firaun dan bala tentaranya, karena hendak menganiaya dan menindas (mereka); hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam berkatalah dia:` Saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil, dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah) `.(QS. 10:90)

Kemudian dalam ayat ini Allah menceritakan tentang kepergian Bani Israel dari bumi Mesir. Ketika Nabi Musa meminta kepada Firaun agar dia membebaskan kaum Bani Israel yang ada di Mesir dari belenggu perbudakannya kemudian mengizinkan mereka kembali ke Palestina untuk menjalankan agama mereka dengan bebas, Firaun menolak permintaan itu, maka terjadilah perbantahan antara Musa dan Firaun sehingga Allah swt. kemudian memperkuat Nabi-Nya dengan beberapa mukjizat.
Maka akhirnya Firaun mengizinkan Musa dan kaumnya meninggalkan Mesir. Pergilah Bani Israel itu seluruhnya dengan membawa ternak-ternak mereka dan segala harta benda mereka yang dapat dibawa. Tetapi kemudian Firaun dan pembesar-pembesarnya merasa rugi dan menyesal atas kepergian orang Israel itu lalu mereka menyusulnya dengan maksud membawa mereka kembali ke Mesir untuk diperbudak. Rombongan orang Israel itu ditemukan mereka sewaktu akan menyeberang lautan. Kaum Bani Israel itu merasa ketakutan jika tertangkap oleh pasukan Firaun lalu mereka mengadukan halnya kepada Musa. Musa menenteramkan rombongannya dengan meyakinkan kepada mereka bahwa mereka akan menyaksikan kemenangan mereka dan menyaksikan pula kehancuran musuh mereka. Maka Tuhan pun mewahyukan kepada Musa supaya dia memukulkan tongkatnya ke laut. Lautan pun terbelah, masuklah Musa dan kaumnya berjalan di celah-celahnya yang kering hingga tiba di pantai seberang lautan itu. Firaun bersama pemukanya mengikuti pula jalan yang sama tapi ketika tiba di tengah-tengah perjalanan, Musa mengulurkan tangannya ke arah lautan, maka lautan pun kembali seperti sediakala, tenggelamlah Firaun ditelan gelombang bersama pemukanya dan pasukannya. Ketika dia merasa akan mati tenggelam, dia menyatakan iman dan Islamnya. Pernyataan iman kepada Allah itu diucapkan tiga kali dia menyatakan beriman kepada Tuhan yang diimani oleh Bani Israel. Dan pernyataan iman kepada Allah dan Musa a.s. diucapkannya dengan kalimat "aku termasuk orang Islam". Pengakuan Islam mengandung iman kepada Allah dan Rasul-Nya, tetapi pernyataan iman ini dinyatakannya pada saat dia hampir tenggelam dan tidak seorang pun yang dapat menolongnya. Pernyataannya dalam keadaan demikian itu tidak diterima oleh Allah swt.
Firman Allah swt.:

فَلَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا قَالُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَحْدَهُ وَكَفَرْنَا بِمَا كُنَّا بِهِ مُشْرِكِينَ فَلَمْ يَكُ يَنْفَعُهُمْ إِيمَانُهُمْ لَمَّا رَأَوْا بَأْسَنَا سُنَّةَ اللَّهِ الَّتِي قَدْ خَلَتْ فِي عِبَادِهِ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْكَافِرُونَ 
Artinya:
Maka tatkala mereka melihat azab kami, mereka berkata: "Kami beriman hanya kepada Allah saja, dan kami kafir kepada sembahan-sembahan yang telah kami persekutukan dengan Allah." Maka iman mereka tiada berguna bagi mereka tatkala mereka telah melihat siksa Kami. Itulah sunah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hamba-Nya. Dan di waktu itu binasalah orang-orang kafir.
(Q.S. Al-Mu'min: 84, 85)

آلآنَوَقَدْعَصَيْتَقَبْلُوَكُنتَ مِنَالْمُفْسِدِينَ
Artinya:
Apakah sekarang (baru kamu percaya), padahal sesungguhnya kamu telah durhaka sejak dahulu, dan kamu termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.(QS. 10:91)

Dalam ayat ini Allah swt. menceritakan sewaktu Firaun dalam keputus-asaan menyatakan imannya, dikatakan kepadanya bahwa tidaklah pantas dia mengatakan iman dan Islam pada saat demikian itu karena pernyataan itu hanyalah untuk menghindari kematian dan mencari keselamatan dari bencana dan sesudah dia diliputi keputus-asaan. Padahal pada masa sebelumnya dia mengingkari Allah bahkan mengaku dirinya Tuhan dan karena itu dia berlaku sewenang-wenang terhadap sesama manusia serta berbuat aniaya di atas bumi. Maka pernyataan iman dan Islam demikian itu tidaklah patut diterima karena tidak lahir dari ketulusan, tetapi lahir dari keputus-asaan.

فَالْيَوْمَنُنَجِّيكَبِبَدَنِكَلِتَكُونَلِمَنْخَلْفَكَآيَةًوَإِنَّكَثِيرًامِّنَالنَّاسِعَنْآيَاتِنَالَغَافِلُونَ
Artinya:
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.(QS. 10:92)

Kemudian Allah pada ayat ini menjelaskan bahwa pada hari yang sudah ditentukan, kerangka badan Firaun itu akan dikeluarkan dari dasar lautan dan dilemparkan ke daratan agar mereka yang meragukan kematiannya menjadi yakin dan menjadi pelajaran pada masa-masa mendatang bagi manusia. Bagaimana besar dan luasnya kekuasaan dan kekuatan seseorang, jika dia menentang perintah-perintah Allah dan meninggalkan petunjuk-petunjuk rasul-Nya, niscaya dia akan mengalami kehancuran. Janji Allah untuk menolong Nabi-nabi-Nya, ancaman terhadap musuh-musuh nabi itu pasti terlaksana. Banyak tanda-tanda kekuasaan Allah terdapat dalam sejarah umat manusia tetapi sebagian besar manusia itu tidak mau merenungkan tanda-tanda itu lagi tidak menyadari hukum Tuhan yang berlaku pada umat manusia itu.

No comments:

Post a Comment

Search 2.0